Jayapura (1/3/25) – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Papua turut serta dalam kegiatan pemantauan hilal penentuan awal Ramadan 1446 H.
Pemantauan hilal dilakukan di Pantai Sorido yang biasa juga disebut pelabuhan BMG, Biak, Papua (28/2/25). Tempat tersebut merupakan titik strategis, karena berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, sehingga sangat memungkinkan untuk dijadikan pengamatan hilal.
Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Papua, Hasan La Boy menyampaikan, bahwa hasil pengamatan hilal tahun ini, hilal tidak terlihat, karena terttutup awan dan mendung. Hal senada disampaikan pula Sekretaris DPW LDII Provinsi Papua, Ahmad Saefudin, bahwa hasil pengamatan hilal di beberapa titik, seperti di Maluku, Sulawesi dan daerah lainnya menyatakan hilal tidak terlihat.
“Kami bersama tim rukyatul hilal LDII Papua belum dapat melihat hilal lantaran faktor cuaca yang berkemungkinan sama di sebagian besar wilayah di Indonesia, namun laporan pemantauan ini akan kami sampaikan kepada DPP LDII dan Kementerian Agama Kabupaten Biak Numfor,” terangnya.
“Selain di Biak Papua, LDII secara nasional mengerahkan tim rukyat dan pemantau hilal di 82 titik yang tersebar di berbagai daerah se Indonesia, upaya ini bertujuan untuk memastikan hasil rukyatul hilal yang lebih akurat serta mendukung pemerintah dalam penentuan awal bulan Ramadan secara ilmiah dan syar’i,” tambah Hasan La Boy yang juga menjabat Ketua DPD LDII Kabupaten Biak Numfor tersebut.
Pada kesempatan terpisah, terkait perbedaan dalam metode penentuan awal Ramadan, Ketua DPW LDII Provinsi Papua, H. Sugiyono berpesan kepada warga LDII dan umat Islam untuk tetap menjaga moderasi, toleransi beragama dalam menyambut bulan suci Ramadan. Jadikanlah perbedaan menjadi hikmah bagi kita semua, terutama dibulan suci ini, pungkasnya.