Tuesday, January 31, 2023
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Sambut HUT RI, LDII Yakinkan Kontribusi Ponpes dalam Perjuangan Nasional

teguh by teguh
August 16, 2022
in Nasional
0
Sambut HUT RI, LDII Yakinkan Kontribusi Ponpes dalam Perjuangan Nasional

Upacara bendera rutin dilaksanakan setiap hari Senin dan hari-hari nasional yang dilaksanakan Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri sebagai upaya penumbuhan budi pekerti, karakter bangsa, terutama nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan. Foto: LINES.

0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsAppTelegram

Jakarta (16/8). Segenap rakyat Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia. HUT kemerdekaan Indonesia selalu menjadi pengingat masa lalu, mengenai perjuangan para pahlawan sekaligus pencapaian dan proyeksi masa depan Indonesia.

“Kemerdekaan ini lahir dari upaya yang gigih dari para pejuang bangsa. Kita wajib bersyukur dengan perjuangan mereka, sehingga negara Indonesia ini eksis. Namun persoalan-persoalan kebangsaan akan tetap ada sesuai dinamika zaman,” ungkap Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat ditemui di Kantor DPP LDII, Jakarta, pada Selasa (16/8).

Ia menggarisbawahi bahwa pondok pesantren beberapa kali turut terlibat langsung dalam menghadapi masalah yang dihadapi bangsa. Bahkan, pondok pesantren tidak pernah absen dalam perjuangan bangsa Indonesia sejak zaman kolonial.

“Kita lihat sejarahnya, ketika menghadapi penjajahan, pondok-pondok pesantren mengirimkan ribuan santrinya ke medan perang. Begitu pula saat bangsa ini menghadapi komunisme, maka pesantren menjadi salah satu basis perlawanan. Begitupun di saat bangsa ini menghadapi Covid-19, pondok-pondok pesantren menyiapkan fasilitasnya untuk melakukan vaksinasi. Pondok selalu hadir dalam pentas bangsa,” lanjut Chriswanto.

Menurut Chriswanto, di abad internet ini persoalan kebangsaan terus mendapat tantangan. Bila dahulu kala, rempah membawa penjajahan Indonesia ke Eropa, “Kini masalah perebutan sumberdaya, dan Indonesia sebagai negara berpenduduk besar merupakan pasar yang menjanjikan bagi produk-produk asing,” imbuhnya.

KH Chriswanto mengatakan, globalisasi menempatkan Indonesia sebagai tujuan pengaruh berbagai ideologi. Setiap ideologi, menurutnya melahirkan radikalisme, “Bukan hanya Islam, agama-agama lainnya juga mengalami masalah dengan radikalisme. Bahkan liberalisme yang radikal menghasilkan LGBT hingga hedonisme berupa pemujaan terhadap duniawi,” ungkap KH Chriswanto.

Persoalannya, Indonesia dengan mayoritas umat Islam, maka radikalisme kerap dilekatkan kepada umat Islam saja, “Umat agama lain yang minoritas, radikalismenya tidak terlalu diperhatikan,” katanya. Untuk itu, umat Islam di Indonesia harus terus-menerus menunjukkan kontribusi besar terhadap pembangunan, “Ingat sejak Perang Diponegoro, era pergerakan, hingga perang kemerdekaan, umat Islam dan kalangan pesantren berkontribusi besar dalam memerdekakan Indonesia,” imbuhnya.

Untuk terus menjaga nilai-nilai kebangsaan di lingkungan pondok-pondok pesantren di bawah naungan LDII, DPP LDII mengadakan berbagai seminar kebangsaan, “Bahkan setiap 17 Agustus, pondok-pondok pesantren di lingkungan LDII menggelar upacara bendera. Sepanjang Agustus para santri mengikuti acara yang diadakan di lingkungan pondok,” imbuhnya.

Penanaman nilai-nilai kebangsaan tak sebatas acara-acara yang bersifat seremonial, wawasan kebangsaan tersebut diajarkan kepada para penyelenggara pendidikan. DPP LDII menggelar Sekolah Pamong Indonesia (SPI), untuk mengedukasi para pengurus yayasan, para guru sekolah dan pesantren, pamong, hingga petugas keamanan dan kebersihan.

“Pemikirannya, jangan hanya santri dan siswa yang diberi wawasan kebangsaan, sementara penyelenggara dan mereka yang terlibat dalam lembaga pendidikan tidak disentuh. Justru makin rawan bila radikalisme meyusup kepada penyelenggara pendidikan,” kata KH Chriswanto.

Pamong yang menjadi orangtua pengganti bagi santri dan siswa diedukasi melalui SPI, karena mereka berfungsi sebagai pengganti orangtua, “Sistem boarding school di LDII, membuat para siswa dan santri jauh dari orangtua. Pamong berfungsi sebagai pengganti orangtua, untuk itu mereka harus terlebih dahulu ditanamkan wawasan kebangsaan,” ujarnya.

Model tersebut membuat KH Chriswanto Santoso yakin, di lingkungan pesantren tidak ada ruang untuk radikalisme. Sebaliknya, rasa cinta tanah air dan bangsa tumbuh dengan baik. Sehingga para santri bisa terus berkontribusi dalam upaya pembangunan nasional.

Tags: LDII
Previous Post

Wakil Ketua MPR Yakin LDII Paham Soal Wawasan Kebangsaan

Next Post

LDII Ungkap Resep Rahasia Anti Perpecahan di Webinar Kebangsaan

Next Post
LDII Ungkap Resep Rahasia Anti Perpecahan di Webinar Kebangsaan

LDII Ungkap Resep Rahasia Anti Perpecahan di Webinar Kebangsaan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Habib Syech: NU, Muhammadiyah, LDII Harus Bergandengan Ciptakan Ukhuwah Islamiyah

Habib Syech: NU, Muhammadiyah, LDII Harus Bergandengan Ciptakan Ukhuwah Islamiyah

February 24, 2022
Habib Ubaidillah Al Hasany: Vaksin Booster Jadi Ketenangan Semua Pihak

Habib Ubaidillah Al Hasany: Vaksin Booster Jadi Ketenangan Semua Pihak

April 19, 2022
Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

September 20, 2020
Kondisi Ini Masih Misteri Tapi Menginfeksi

Kondisi Ini Masih Misteri Tapi Menginfeksi

September 21, 2020
Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

0
Hikmah Dibalik Corona

Hikmah Dibalik Corona

0
Pendidikan Akademik Vs Vokasi

Pendidikan Akademik Vs Vokasi

0
Sulitkah Menjadi Professor?

Sulitkah Menjadi Professor?

0
LDII Tegaskan Pembakaran Kitab Suci Picu Kehancuran Peradaban Manusia

LDII Tegaskan Pembakaran Kitab Suci Picu Kehancuran Peradaban Manusia

January 25, 2023
Silaturrahim LDII ke PP Muhammadiyah

Muhammadiyah dan LDII Tegaskan Umat Jangan Sampai Pecah di Tahun Politik

January 12, 2023
Gerakan Menanam Pohon

LDII Ingatkan Pemicu Krisis Dunia dari Kerusakan Alam

January 10, 2023
LDII Minta Masyarakat Tanggap Cerdas Atas Kegaduhan Politik

LDII Minta Masyarakat Tanggap Cerdas Atas Kegaduhan Politik

December 22, 2022

Recent News

LDII Tegaskan Pembakaran Kitab Suci Picu Kehancuran Peradaban Manusia

LDII Tegaskan Pembakaran Kitab Suci Picu Kehancuran Peradaban Manusia

January 25, 2023
Silaturrahim LDII ke PP Muhammadiyah

Muhammadiyah dan LDII Tegaskan Umat Jangan Sampai Pecah di Tahun Politik

January 12, 2023

Tags

8 bidang pengabdian LDII akhlakul karimah Bhayangkara BNN Chriswanto Santoso Covid19 Dakwah FKUB gotong royong HANI Hari Menanam Pohon idul fitri Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso Ketum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir KH Chriswanto Santoso LDII MUI Nasionalisme NKRI NTT Pancasila Polri PP Muhammadiyah Pramuka Qurban Silaturrahim TNI AD vaksin Zulkifli Hasan
LDII PAPUA

DPW LDII PROVINSI PAPUA
Jl. Gunung Salju, Fanindi,
Kab. Manokwari,
Papua Barat
Telp. 0986 - 212313

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

© 2021 - Managed by DPP LDII.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)

© 2021 - Managed by DPP LDII.